Cerita Pilu Sony, Pak Tua Asal Asahan Yang Tak Kunjung Tertolong
Dibaca 0 kali
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh Rahmat dan Keberkahan. Di awal Bulan Ramadhan 1440 Hijriah, publik dunia maya terus-terusan disuguhi oleh konten-konten yang menggambarkan krisis kemanusiaan. Korban perang, konflik, dan berbagai gambar duka dan pilu manusia secara masif terdistribusi ke seluruh beranda akun sosial media khususnya di Indonesia.
Ada yang terpanggil hatinya lalu turut membantu dengan apa yang dipunya. Mendonasikan dana ke pengumpul donasi guna disalurkan kepada yang membutuhkan. Ada yang merasa empati lalu menundukkan kepala, memejamkan mata mengirimkan doa keselamatan bagi penderita pilu nan jauh di sana.
Publik dunia maya Asahan, pada Minggu 12 Mei 2019 atau tepat pada 7 Ramadhan 1440 H turut disuguhi oleh konten foto yang menggambarkan Sony, seorang kakek yang tampak tak berdaya. Dijelaskan, Pak Sony diduga korban tabrak lari di sekitaran Bukit Kubu, Berastagi, Kabupaten Tanah Karo yang terlantar dan ingin kembali pulang ke tanah kelahirannya Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan.
Adalah Alimah Matondang yang pertama kali mempublikasikan foto Pak Sony. Alimah yang merupakan warga Bukit Kubu dalam postingannya mengungkapkan Pak Sony telah 3 minggu terlantar di Bukit Kubu dengan kondisi kaki luka menganga dan sulit berjalan.
Sontak kiriman Alimah mendapat perhatian dari masyarakat dunia maya. Foto Pak Sony pun bertebaran di beranda media sosial milik milik masyarakat Kabupaten Asahan.
Kiriman Alimah diketahui telah ditanggapi sebanyak lebih dari 200 kali dan dibagikan lebih dari 1200 kali. Namun sayang, hingga tulisan ini dipublikasikan, Pak Sony masih belum mendapat bantuan dan pertolongan yaitu pulang ke tanah kelahirannya Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan.
-----------------------------------------------
20 Mei 2019 atau pada 16 Ramadhan 1440 H, Alimah kembali memposting sebuah gambar. Pak Sony sedang berada di Rumah Sakit Umum . Melalui Whatsapp, Alimah menuturkan kepada Tim Persma Universitas Asahan, Pak Sony telah mendapat pertolongan oleh Kepala Desa dan Kapolsek setempat untuk perobatan luka menganga pada kaki Pak Sony.
Alimah menerangkan, Pak Sony masih pada keinginan yang sama yaitu ingin kembali ke tanah kelahirannya di Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan. Alimah juga meminta bantuan kepada warga Kabupaten Asahan untuk mencari tahu keberadaan keluarga Pak Sony dan membantu kepulangan Pak Sony ke kediaman keluarganya di Kabupaten Asahan.
-----------------------------------------------
Hati Membuat Kita Merasakan Diri Kita,Sekaligus Membuat Diri Kita Merasakan Hati Orang Lain.
Kami Yakin, Hati Nurani Akan Selalu Hadir Sebagai Pengingat Saat Kita Lalai. Bahwa Dengan Mempedulikan Orang Lain, Kita Bisa Menjadi Manusia.
-Tim Persma Universitas Asahan