Dibutuhkan 150 Juta, Arsyila Bocah 6 Bulan Pasien Radang Otak dan Paru Baru Kumpulkan 2 Juta
Sore ini Senin (15/3/2021) bersebaran plyer (banner digital -red) di media sosial tentang kondisi terkini Arsyila, bocah 6 bulan yang tengah berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Kampanye sosial kemanusiaa tersebut digagas oleh Kelompok Musisi Jalanan bersama Asahan Vidgram, Brantas Asahan, Cerita Asahan, dan Pengenbantu.com.
22 Februari 2021 tepatnya, Arsyila yang masih berusia 6 bulan dinyatakan dokter mengidap penyakit Meningitis dan Bronkopneumonia. Penyakit mematikan yang menyerang saraf otak serta peradangan di paru-paru kecilnya.
Arsyila, anak kandung dari pasangan Bapak Samsul Ibu Desy warga Kelurahan Siumbut Baru Kecamatan Kisaran Timur ini didiagnosis mengidap penyakit radang otak dan paru-paru. Meningitis dan Bronchopneumonia.
Pak Samsul, seorang kuli bangunan tidak pernah mengira bayi mungilnya yang masih berumur 6 bulan harus berjuang melawan penyakit radang otak disertai radang paru-paru. Untuk bisa bertahan hidup, Arsyila harus memakai banyak selang. Bahkan saat menangis karena menahan rasa sakit, Arsyila hanya mengeluarkan air mata dan tidak bersuara lagi.
Buah hati yang biasanya selalu mewarnai rumah dengan suara mungil riangnya, kini hanya bisa terbaring lemas di ruang PICU. Akibat penyakit yang menyerang saraf otaknya, setiap mata Arsyila terbuka hanya terlihat pandangan kosong. Bahkan saat Arsyila menangis karena menahan rasa sakitnya, ia hanya bisa mengeluarkan air mata saja namun tidak ada suara sama sekali keluar dari mulut mungilnya.
“Lebih baik saya kebangun karena tangis anak saya yang lapar setiap malam, daripada saya harus melihat anak saya kesakitan seperti sekarang. Bayi kami nangis, tapi tidak ada suara sama sekali benar-benar buat saya terpukul sebagai orang tua” lirih Ibu Desy, yang tidak bisa berhenti menangis.
Sudah hampir sebulan Arsyila dirawat di ruang PICU. Semua tabungan yang pak Samsul dan Ibu Desy punya, hingga bantuan dan pinjaman dari keluarga dan kerabat sudah keluarkan untuk pengobatan bayi Arsyila sampai hari ini. Namun, tetap tidak memenuhi seluruh biaya pengobatan yang mencapai 150 juta rupiah.
“Saya cuma kuli bangunan dan upah saya cuma 60 ribu rupiah sehari. Masih bisa makan setiap harinya saja saya alhamdulillah. Tapi, kalau keadaannya kaya gini jujur saya bingung gimana bisa dapat uang ratusan juta dalam waktu cepat...”, sambung Pak Samsul.
Menurut keterangan yang berhasil didapatkan Pers Mahasiswa Grahita melalui situs fundraising (pendanaan gotong royong -red) https://kitabisa.com/campaign/arsyilapastipulih, saat ini Arsyila masih dirawat di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati, Medan dan membutuhkan biaya sebesar Rp. 150 juta. Namun hingga artikel ini ditulis, terpantau donasi yang berhasil dihimpun sebesar Rp. 2.138.000. (PM01)